2016 08 13 EbasKonon, banyak yang bilang bahwa lulusan sekolah kurang siap memasuki dunia kerja. Untuk itulah presiden Jokowi minta agar peserta didik dibekali dengan pendidikan vokasi, yaitu upaya meningkatkan wawasan kewirausahaan dan jiwa kemandirian bagi peserta didik dalam rangka meningkatkan daya saing sebagai calon pekerja profesional, termasuk sebagai TKI/TKW.

Paling tidak, pengetahuan vokasi ini akan membekali peserta didik tentang kewirausahaan, serta wawasan hidup bermasyarakat, yang dapat mendorong munculnya kreativitas mengembangkan potensi diri untuk memanfaatkan sumber daya lokal yang ada sehingga bisa menjadi sebuah peluang usaha yang menguntungkan. Ini menjadi tugas pengelola PKBM saat ini agar lulusannya lebih siap bekerja.

Apalagi, peserta didik pendidikan kesetaraan itu mayoritas ingin cepat bekerja. Keikut sertaannya dalam ‘belajar paketan’ bukan dalam rangka melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga pemberian bekal pendidikan vokasi itu sangatlah bermanfaat bagi mereka. Paling tidak, jika mereka gagal melamar pekerjaan, masih memiliki harapan untuk berwirausaha secara mandiri.

Sungguh, menghadapi karut marutnya masalah ketenaga kerjaan, diharapkan Pendidikan Vokasi ini bisa menghasilkan kualitas SDM yang mampu mengoptimalkan kekayaan Negara ini sehingga bisa membuka lapangan kerja baru.  Pembekalan pendidikan vokasi (dan kecakapan sosial) diharapkan mampu memberikan kompetensi yang memang dibutuhkan anak didik dalam kehidupan di masyarakat dan dunia kerja.

Untuk itulah pendidik harus memperbanyak praktek untuk mengembangkan potensi dan kompetensi peserta didik,  menciptakan kondisi yang memungkinkan peserta didik kreativitas dan mengajak diskusi interaktif terkait dengan masalah ketenaga kerjaan dan penciptaan peluang kerja, tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar yang telah terprogram sesuai kurikulum.

Artinya, sekolah kini wajib menciptakan suasana lingkungan yang nyaman dan menyenangkan sehingga memudahkan dalam melaksanakan pembiasaan kepada peserta didik yang bertujuan menggali kreativitas, daya inovasi, cerdas, terampil serta memperkuat pendidikan karakter untuk menumbuhkan budi pekerti luhur dari masing-masing peserta didik. Ini penting, sebagai upaya menyesuaikan diri dengan perubahan jaman.

Semua ini dilakukan dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan vokasi dengan berbagai versi sesuai masing-masing sekolah, yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga bisa menjadi solusi mengatasi persoalan ketenaga kerjaan dan barisan pengangguran,

Hal ini sejalan dengan harapan Jokowi bahwa persoalan pendidikan yang terkait dengan pemerataan dan ketenaga kerjaan dengan mengoptimalkan fungsi pendidikan vokasi dan mendekatkan dunia pendidikan dengan lapangan kerja.

Semoga para pengelola PKBM yang menyelenggarakan pendidikan kesetaraan semakin intens mengajak dialog tentang masalah lapangan kerja serta membekali peserta didik dengan pendidikan vokasi sebagai bekal kerja mandiri setelah menuntaskan pendidikan kesetaraan. Semoga.*[edibasuki/humas.ipabi_online]*