kempit balonSeperti tahun-tahun lalu, di kantorku, BPPAUD dan DIKMAS Jawa Timur, setiap memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, selalu saja digelar acara massal yang melibatkan seluruh karyawan. Sebuah rutinitas bagi kantorku, tentu juga bagi kantor lainnya. Mungkin bedanya terletak pada jenis kegiatannya serta kreativitas dan antusiasme karyawannya.

Sungguh, acara tersebut dalam rangka menyemarakkan peringatan kemerdekaan sekaligus meningkatkan rasa saling guyub dan membangun kebersamaan antar karyawan. Karena, sesungguhnyalah banyaknya kesibukan yang menyita waktu untuk saling bersemuka antar karyawan, sehingga yang tampak adalah individual, jarang bertemu dan bercengkerama yang hangat untuk saling mengimbaskan pengalaman hasil diklat dan seminar yang pernah didapat.

Untuk acara agustusan tahun ini, panitia yang ditunjuk menyajikan aneka jenis lomba yang disepakati bersama. Ada lomba senam, lomba kempit balon, lari kelereng, memasukkan paku ke dalam botol, memasukkan benang dalam jarum, dan memindahkan biji kacang dengan sumpit. Semua lomba ini diniatkan untuk memeriahkan peringatan tujubelasan dengan tetap mengedepankan kesantunan yang dianut karyawan Kantorku. Oleh panitia sengaja dipilih perlombaan yang menyenangkan tanpa menciderai seperti lari karung yang bisa terjatuh dan berdarah-darah.

Acaranya lumayan meriah walau tidak dihadiri seluruh karyawan Balai. Mengingat program Balai yang begitu padat yang harus segera selesai untuk mengejar daya serap. Sementara karyawan lain yang merangkap kerja sebagai asesor pun harus turun ke lapangan mengerjakan tugas asesor yang sesungguhnya itu bukan tugas utamanya, namun harus didahulukan karena sudah terikat kontrak dan ada uangnya yang lumayan besar jumlahnya. Begitu juga mereka yang harus segera menunaikan tugas sampingan lainnya, ngamen sana sini menjual kompetensinya.

Puncak acara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini diakhiri dengan mengadakan upacara bendera di halaman kantor BP-PAUD dan DIKMAS Provinsi Jawa Timur, yang dipimpin langsung oleh Kepala Balai. Upacara yang diikuti oleh seluruh karyawan dan beberapa mitra Balai ini, seluruh petugasnya adalah para karyawan Balai sendiri yang berlatih beberapa hari sebelumnya. Alhamdulillah semua berjalan lancer dan khitmad.

Lewat kegiatan kebersamaan inilah, diharapkan muncul ide kreatif dalam rangka membumikan keberadaan Balai kepada lingkungan sekitar. Paling tidak orang-orang yang berkecimpung di dalam program pendidikan nonformal, seperti penilik, pengelola dan tutor PKBM, pengelola dan bunda PAUD serta pengelola LKP yang berada di Kota Surabaya, akrab dengan Balai, mereka kenal dan sering dolan ke Balai, baik itu dalam rangka konsultasi program maupun sekedar ngopi (ngobrol pintar) saling tukar pengalaman, termasuk menggulirkan wacana perubahan nama pamong belajar menjadi widyaprada.

Begitu juga perpustakaan Balai hendaknya bisa menjalin kerjasama dengan Universitas Negri Surabaya, khususnya jurusan pendidikan luar sekolah dalam rangka tukar informasi masalah buku-bukuĀ  terbaru tentang pendidikan luar sekolah. Ini semua dalam rangka menjadikan Balai sebagai pusat sumber belajar masyarakat dalam arti sesungguhnya. Sehingga masyarakat, khususnya mereka yang berkelindan dengan program pendidikan nonformal akan tahu produk apa saja yang telah dihasilkan oleh pamong belajar Balai PAUD dan DIKMAS Provinsi Jawa Timur.

Siapa tahu dari situ mereka tertarik untuk menduplikasi model-model hasil pengembangan pamong belajar yang sangat berpengalaman di bidangnya dalam rangka melaksanakan kemitraan dibidang PAUD dan DIKMAS dengan berbagai pihak yang punya program dan kepedulian terhadap pendidikan nonformal untuk memberdayakan masyarakat dari keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan. Salam kemanusiaan. Sekali merdeka tetap merdeka. [ediBasuki/humas-ipabi.online]